Caddy dapat menjadi pilihan untuk di fungsikan menjadi reserve proxy, load balancer dan Trusted HTTPS otomatis. Mengelola, medistribusikan, dan menjadi perantara lalu lintas service web (http/https) dari end-user ke beberapa service backend server. Salah satu pilihan server reverse proxy selain nginx proxy manager, traefik.
Kelebihan Caddy
- Konfigurasi Sederhana, Caddy menggunakan file konfigurasi berbasis text yang di sederhana kan dan mudah dipahami.
- Trusted HTTPS SSL Cert Otomatis, Dapat membuat Trusted HTTPS SSL Cert Otomatis menggunakan Let’s Encrypt atau ZeroSSL.
- High Perfomance, Caddy berbasis Go yang membuatnya lebih enteng, lebih efesien dalam penggunaan resource server.
- Multi-platform, Dapat di install di Operating System seperti Linux, Windows, macOS, dan Docker Container.
- Plugin, Caddy support extension menggunakan plugin yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tertentu.
- Load-Balancing, Dapat berfungsi Load balancer dengan macam-macam metode (round-robin, least-connections, dll.) Dapat mempermudah lalu lintas service web (http/https) dari end-user ke beberapa backend server.
Tapi sayang nya jika Anda membutuhkan konfigurasi yang lebih sangat kompleks, tweaking, settingan custom lebih spesifik NGINX mungkin masih menjadi pilihan. Caddy tidak mempunyai dokumentasi resmi yang menurut saya tidak detail, dan sepertinya tidak cocok dengan pemula seperti waktu saya pertama kali menggunakan Caddy pertama kali di Homelab saya. Dan terakhir mempunyai sedikit komunitas, jadi jika terjadi masalah agak susah menemukan solusi yang di share oleh komunitas Caddy. Dan jika Anda sudah terbiasa dengan konfigurasi NGINX, HAProxy saat migrasi menggunakan Caddy akan membutuhkan waktu untuk adaptasi dengan model konfigurasi Caddy.
Official Website : https://caddyserver.com
Official Dokumentasi : https://caddyserver.com/docs
Okelah, di dokumentasi Caddy kali ini saya akan mencoba sharing pengalaman saya install dan konfigurasi server reverse proxy Caddy